Menantu Dewa Obat
Bab 306
Reva sangat berterima kasih kepadanya.
Saat ini tidak banyak orang yang memiliki untuk mendukungnya
Dan Reva akan mengingai orang–orang ini.
“Pak tua Geni, jangan khawatir”
“Aku pasti tidak akan kalah kali inil” Reva menjawab dengan kencang.
Si pak tua Geni sambil tersenyum mengangguk dan berkata, “Aku percaya kepadamu!”
Xavier yang berada di sebelahnya segera mencibir dan mengejek, “Bos Gemi, apa yang kau percaya darinya?”
“Kenapa? Memangnya menurutmu dia benar–benar bisa menang dalam pertemuan pertukaran medis dari enam
provinsi itu?”
“Jangan mimpi!”
“Begini saja deh, kalau dia benar– benar bisa menang, aku akan menjadikan kepala aku sebagai bangku
untukmu!”
Semua orang yang berada di sekitar mereka segera tertawa lagi. Semuanya menatap Reva dengan mata menyipit
seolah–olah sedang menatap sesuatu yang jijik.
Menurut mereka, kali ini Reva tidak akan mungkin memiliki kesempatan untuk menang,
Menang? Jangan mimpi!
Lalu Reva mengangguk dengan tenang dan berkata, “Xavier, ingat apa yang kau katakan hari ini.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Aku harap kau tidak akan menyesalinyal”
Xavier tertawa dengan tak terkendali sambil berkata, “Apa yang akan aku sesali?”
“Brengsek, kalau kau bisa menang, di kemudian hari aku tidak akan bernama Xavier!”
Reva melengkungkan mulutnya menyeringai.
Orang – orang di sekitar mereka masih begitu riuh dan penuh dengan ucapan ejekan.
Kenji menggebrak meja dan memaki, “Sahamnya sudah dijual dan uangnya juga sudah kuiransfer kepada kalian
semua. Apalagi yang masih ingin kalian lakukan di sini?”
“Aku akan memberimu tiga menit untuk keluar dari sini secepat mungkin.”
“Kalau tidak, aku akan mematahkan semua kaki – kaki kalian!”
Para pemegang saham ini langsung merasa tidak senang dan salah satu dari mereka berbisik, “Tuan Shim, disini
kan perusahaan farmasi Shu, apakah kau tidak merasa terlalu mengatur – atur di sini?”
Kenji melotot dan memaki, “Kalian buta atau bodoh?”
“Aku baru saja membeli saham kalian jadi sekarang aku adalah salah satu pemegang saham dari perusahaan
farmasi Shu!”
“Kalian baru saja membuat onar di perusahaan aku lalu masih berani mengatakan aku terlalu mengatur?”
“Kalian kira aku mudah diganggu yah?”
Dan pria itu langsung berhenti berbicara.
Dengan tidak sabar Kenji melambaikan tangannya dan berkata, “Tiger, perhatikan waktunya.”
“Tiga menit. Jika mereka semua masih juga tidak keluar dari perusahaan farmasi Shu, langsung buang saja mereka
semua keluar!”
“Ingat, hanya tiga menit. Pada saat itu, tidak peduli di lantai manapun mereka berada, mereka semua tetap akan
langsung di buang keluar.”
Tiger langsung mengangguk, “Tidak masalah!”
Orang – orang ini langsung terkejut. Mereka semua sekarang sedang berada di lantai enam belas.
Setelah tiga menit, mereka pasti akan berada di ujung tanduk.
Jika tidak bisa turun maka mereka semua pasti akan di lempar keluar dari atas, Bukankah itu sama saja dengan
bunuh diri?
Seketika itu juga mereka semua segera berbalik dan melarikan diri. Mereka semua berebut untuk masuk ke dalam
lift.
Tetapi karena hanya ada beberapa lift jadi hanya sebagian orang saja yang bisa masuk ke dalam
lift.
Sebagian lainnya tidak berani untuk menunggu lift lagi. Mereka semua bergegas ke tangga dan tidak
mempedulikan lantai berapa lagi. Mereka semua berlari dengan terbirit-birit seolah olah sedang berlari untuk
menyelamatkan diri.
Dalam waktu pelarian mereka ini, sebagian orang berlari terlalu cepat sehingga jatuh dari tangga dan langsung
menabrak sekelompok orang yang sedang menuruni langga,
Pada akhirnya mereka semua terjatuh bergulingan dari tangga dan berlari keluar.
Ada beberapa orang yang tidak terlalu beruntung, mereka jatuh terluka dan hanya bisa berlari dengan perlahan.
Mereka baru saja mencapai lantai dua dan tiga.
Tiger benar – benar tidak banyak bicara dengan mereka. Dia langsung mengangkat mereka dan melemparkan
mereka semua dari lantai dua dan tiga.
Orang – orang ini semuanya berteriak dan menjerit tetapi tidak ada yang berani mengatakan apa – apa. Siapa yang
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmberani melawan Kenji?
Austin hanya perlu mengucapkan sepatah kata saja dan seluruh keluarga mereka pasti akan lenyap tak bersisa.
Kenji adalah anak buah Austin. Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak orang yang habis di tangannya di waktu
dulu.
Jika mereka benar – benar berani melawan Kenji maka dikhawatirkan mereka semua akan datang dengan kepala
dan pulang tanpa kepala lagi.
Setelah mengusir orang – orang itu kemudian Kenji membawa Tiger dan yang lainnya pergi juga.
Si pak tua Geni, pemegang saham yang mendukung Reva itu juga mengucapkan selamat tinggal.
Dan pada akhirnya hanya tersisa Reva dan keluarganya saja yang ada di sana.
Nara menghela nafas lega dan duduk di kursi dengan perlahan.
Para pemegang saham ini baru saja mendesaknya untuk turun dari kursi CEO. Jika bukan karena Kenji yang
membantu menyelesaikan masalah ini kemungkinan besar masalahnya akan sangat merepotkan kali ini.
Axel dan Alina barusan ketakutan karena Kenji. Tetapi sekarang setelah Kenji pergi, mereka berdua mulai berteriak
lagi.
“Nara, kau juga baru saja mendengarnya.”
“Yang Reva lakukan itu sama sekali bukan investasi. Dia menggunakan uang itu untuk berjudi dengan orang lain!”
*Pertanyaannya sekarang bukan kita mau investasi atau tidak!”
“100 milyar lebih, kalau dia kalah apakah dia bisa menggantinya?”
“Tidak, kau harus menceraikannya!”
“Kami tidak ingin kau menanggung hutang ini di kemudian hari!”
Previous Chapter
Next Chapter