Saat Axel dan Alina mendengar kata – kata itu mereka juga tampak mencela. “Reva, mengapa kau begitu emosi
tadi?” “Memangnya tidak bisa berbicara dengan baik?” “Haruskah sampai memukul orang?” “Apakah kau tahu
bahwa masalah ini berhubungan dengan pembangunan pabrik baru kita!” “Kau telah menyinggung mereka
sekarang. Lalu bagaimana dengan pabrik baru kita?” Axel tampak kesal dan geram. Reva tampak tenang dan
berkata, “Tidak apa – apa. Aku akan menelepon!” Axel memelototinya: “Apa?! Kau masih ingin mencari
seseorang?” “Dengan beberapa temanmu itu apakah bisa dibandingkan dengan saudara David?” “Apakah kau tahu
bahwa anak buah saudara David itu adalah pembunuh – pembunuh yang kejam!” “Mereka semua benar – benar
orang hebat. Sedangkan orang – orang kau cari itu hanyalah bajingan – bajingan kecil. Datang ke sini juga hanya
bikin malu saja!” Lalu Reva dengan tidak sabar berkata, “Pa, orang – orang yang benar – benar hebat dan
merupakan pembunuh kejam apakah masih perlu bermain seperti ini?” “Mereka ini hanyalah sekelompok bajingan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtkecil yang menipu untuk mencari makan!” “Kau sama sekali tidak perlu menganggapnya terlalu serius!”
Mendengar ucapannya ini Hiro langsung kesal dan berkata, “Waah, bos Lee, kau ini benar – benar pandai membual
ternyata!” “Apakah kau tahu identitas kak David ini?” “Biar aku kasih tahu yah, dengan satu panggilan telepon saja
kak David dapat memanggil ratusan bahkan ribuan anak buah. Itu seperti mengajak untuk pergi bermain saja.”
“Bajingan kecil? Hmph, kau tunggu saja kedatangan mereka dan saat itu aku harap kau masih tetap bisa membual
seperti ini!” Axel dan Alina langsung bergidik ketakutan, “Reva, lihatlah semua ini gara – gara ulahmu!”
“Seharusnya masalah ini bisa di selesaikan hanya dengan sebuah makan malam saja tetapi kau malah berbuat
onar sampai seperti ini. Sekarang bagaimana kau akan menyelesaikannya?” “Aihh, lalu bagaimana juga dengan
lokasi konstruksi pabrik baru kita itu?” ‘Itu adalah satu – satunya harapan keluarga Shu kita. Dan sekarang
dihancurkan oleh orang tak berguna ini?” Hiro: “Pa, Ma, aku sudah berusaha yang terbaik!” “Tadinya semua sudah
diatur tetapi Reva malah berbuat onar.” “Aku kan sudah bilang acara makan malam hari ini jangan mengajak Reva,
tetapi kalian malah sengaja membawanya ke sini.” “Dan sekarang lihatlah, bagaimana akibatnya. Nanti jika ada
masalah dengan lokasi konstruksi pabrik baru, kalian jangan mencari aku lagi yah!” Alina lalu mengeluh: “Nara,
bukankah aku sudah memberitahumu agar tidak mengajak Reva?” Lalu Nara menggertakkan giginya dan berkata,
“Ma, mengapa tidak boleh mengajak Reva?” “Dia itu suamiku dan ini adalah masalah keluarga kita. Apa salahnya
memang kalau dia datang?” “Selain itu, kau lihat saja orang – orang macam apa mereka itu?” “Sekelompok
bajingan yang bejat, kotor dan tak tahu malu.” “Jika Reva tak ada disini, apa yang terjadi denganku tadi?” Axel lalu
berkata, “Nara, kau adalah direkturnya, mengapa begitu saja kau tidak mengerti?” “Di dalam dunia bisnis memang
sudah sewajarnya ada drama dan situasi seperti tadi.” “Di kemudian hari saat kau pergi untuk menjamu tamu kau
akan menemui banyak macam situasi – situasi seperti itu.” “Kau harus belajar untuk beradaptasi, paham tidak?”
Reva tak tahan lagi dan berkata, “Pa, Nara adalah putrimu!” “Orang – orang itu sama sekali tidak memiliki niat baik.
Kau malah menginginkan Nara menjamu mereka?” “Bagaimana jika sampai terjadi sesuatu?” Axel ingin
membantah tetapi dia juga tidak tahu harus berkata apa. Bahkan orang idiot sekalipun dapat melihat bahwa David
dan anak buahnya itu benar – benar memiliki niat jahat. “Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Alina
sembari menghapus air matanya. Dan tiba – tiba terdengar keributan di luar hotel. Setelah itu langsung terdengar
suara yang kencang dan menderu: “Jahanam, keluar kau!” “Brengsek, beraninya kau menyentuh David! Jika hari ini
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmaku tidak dapat menghabisimu maka aku akan mengikuti nama keluargamu!” Lalu Hiro menjulurkan kepalanya
dengan panik dan berkata, “Ada… ada ratusan orang di luar…” “Reva, kau.. kau telah membuat bencana besar…”
Axel dan Alina tampak tercengang. Mereka sama sekali belum pernah bertemu dengan situasi seperti itu
sebelumnya.” Lalu Nara dengan panik berkata, “Reva, kau… kau harus cepat pergi melalui pintu belakang dengan
cepat..” Kemudian Reva menggelengkan kepalanya, “Jangan khawatir. Aku sudah menelepon seseorang juga.”
“Seharusnya mereka segera tiba.” Axel langsung memaki, “Ada ratusan orang. Siapapun yang kau panggil tidak
akan berguna!” “Reva, ijinkan aku memberikan pernyataan lebih dulu. Masalah ini sama sekali tidak ada
hubungannya dengan keluarga Shu kita!” “Nara, jauhi dia agar nanti tidak ikut terlibat!”
Previous Chapter
Next Chapter